Total Tayangan Halaman

Tampilkan postingan dengan label Belajar Menulis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Belajar Menulis. Tampilkan semua postingan

Selasa, 27 Oktober 2020

Memanfaatkan Peran Teknologi Dalam Menciptakan Pembelajaran Berkualitas

 




            Saat ini sudah memasuki bulan ke delapan dalam pandemi Covid 19. Dampak pandemi tersebut merubah hampir semua tatanan di segala bidang. Termasuk di bidang pendidikan. Kegiatan belajar mengajar yang biasanya dilakukan di sekolah dengan tetap muka secara langsung sekarang harus dialihkan secara jarak jauh. Keadaan ini memaksa kita, para guru untuk lebih kreatif dan inovatif melaksanakan proses pembelajaran. Sebuah tantangan yang harus kita hadapi bersama. Meskipun saya yakin tantangan di tiap daerah atau sekolah berbeda-beda, namun saat ini semua guru akan berusaha untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik.

Masa pandemi ini guru memiliki peran strategis dalam menciptakan kegiatan  belajar yang mengintegrasikan TIK, sesuai kebutuhan dan kondisi yang ada. Kebutuhan dan kondisi ini dilihat dari beberapa aspek, yaitu guru, siswa, sekolah maupun orang tua. Komponen-komponen yang perlu dipertimbangkan dalam situasi pandemi ini adalah potensi teknologi informasi dan komunikasi dalam mewujudkan proses belajar efektif. Peran TIK dalam pembelajaran yaitu dapat memfasilitasi penguasaan 4 keterampilan dasar (4C) dalam pembelajaran abad 21: creativity, critical thinking, communication, dan collaboration

Langkah terbaik untuk memfasilitasi siswa dalam menguasai keterampilan dasar adalah mengubah bagaimana metode guru dalam membelajarkan siswa. Guru tidak hanya sekedar mempelajari teknologinya, atau menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran, tetapi bagaimana guru mampu membangun pengetahuan dan keterampilan siswa melalui berbagai pengalaman belajar dalam proses pembelajaran yang mengintegrasikan TIK. Guru seharusnya mampu menciptakan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa dengan adanya integrasi TIK dalam pembelajaran.

Pembelajaran bukanlah proses yang instan.  Butuh proses panjang dan uji coba untuk menerapkannya. Selain itu, terdapat keputusan penting yang harus dibuat guru ketika memutuskan untuk mengintegrasikan TIK dalam pembelajaran, yaitu memastikan pembelajaran berjalan lancar dan lebih berkualitas. Hal lain yang menjadi titik utama pembelajaran menggunakan teknologi adalah pembelajaran Abad 21 yang ditujukan untuk kolaborasi sebagai salah satu keterampilan dasar yang harus dimiliki siswa. Oleh karena itu, sebuah sisi positif yang bisa kita ambil dan manfaatkan dalam situasi saat ini. Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui. Mungkin itulah peribahasa yang tepat untuk kondisi saat ini.

Saya adalah seorang guru di SDIT Alam Al Hikmah Magelang. Saat memasuki tahun ajaran baru ini, saya sudah bersiap untuk menyongsongnya. Hal ini karena kegiatan PJJ sudah saya laksanakan sejak awal pandemi di bulan Maret 2020. Ketika awal pandemi, saya menggunakan WA grup sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan orang tua atau siswa saya. Tugas dan materi saya share di WA grup kemudian tugas yang sudah dikerjakan oleh siswa dikirimkan kembali di WA grup tersebut. Jarak dan waktu bisa kami atasi melalui WA grup ini. Tentu saja, aplikasi ini sudah sangat familiar bagi semua orang, sehingga tak sulit untuk menggunakannya. Jika ingin bertatap langsung, saya bisa menggunakan video call  grup.

Seiring berjalannya waktu, saya mulai mendapatkan kendala saat menggunakan WA grup. HP menjadi lemot dan sering bermasalah karena banyaknya dokumen yang masuk. Tugas untuk siswa bukan hanya foto, tetapi kadang juga video atau rekaman suara. Bayangkan saja, apabila setiap hari ada 2 tugas yang harus dikumpulkan oleh 28 siswa di satu kelas, maka berapa banyak dokumen yang harus diterima oleh HP saya waktu itu. Kendala lainnya adalah ketika ada siswa yang kurang tertib mengumpulkan tugas, sehingga saya akan kesulitan mencari dokumen tugas yang dikumpulkan.

Akhirnya, menjelang tahun ajaran baru, saya dan teman-teman guru berinisiatif untuk mengubah sistem pembelajaran di sekolah. Untuk melihat kesiapan orang tua dalam menyediakan sarana belajar bagi siswa di rumah, maka saya membuat kuesioner. Isi kuesioner tersebut antara lain tentang ada tidaknya media komunikasi yang bisa digunakan siswa belajar, keadaan sinyal di rumah, waktu yang tepat untuk siswa belajar, metode pembelajaran yang diinginkan oleh orang tua dan siswa selama PJJ ini berlangsung. Setelah semua orang tua mengisi kuesioner tersebut, kemudian saya menganalisis hasilnya. Hasil ini saya jadikan panduan untuk merencanakan metode pembelajaran yang akan saya laksanakan mulai tahun ajaran baru 2020/2021.

Beragamnya keinginan dan kemampuan orang tua dalam menyediakan sarana dan mendampingi anaknya dalam pembelajaran jarak jauh ini menuntut saya untuk kreatif dalam merencanakan proses pembelajaran selanjutnya. Akhirnya, saya memutuskan untuk menggunakan google classroom sebagai Learning Management System (LMS)nya. Google classroom merupakan sebuah kelas virtual yang disediakan oleh google. Google classroom memfasilitasi terjadinya pembelajaran online (daring) antara guru dan siswa kapan saja dan di mana saja. Saya memilih LMS ini karena gratis dan banyak kemudahan yang bisa saya dapatkan di google classroom ini. Dengan google classroom saya bisa memanage kelas dengan baik tanpa harus dipusingkan dengan administrasi yang banyak.

Model pembelajaran di google classroom yaitu suatu pembelajaran dalam jaringan (online) dengan menggunakan teknologi pembelajaran untuk merancang, menyampaikan, dan mengatur pembelajaran. Saya sebagai pengelola kelas di google classroom bisa berbagi pengetahuan kapan saja, dan dimana saja. Di sini saya bisa memberikan materi, kuis, dan evaluasi kepada siswa. Saya juga bisa mengatur jadwal kegiatan belajar setiap harinya. Sehingga siswa bisa dengan mudah mengakses kegiatan belajar yang harus diselesaikan hari itu. Siswa dapat mengirimkan tugas berupa dokumen, video, foto, dan rekaman suara sesuai instruksi dari guru. Setelah siswa mengirimkan tugasnya, saya bisa memeriksa pekerjaan mereka dan memberikan umpan balik serta menilai tugas mereka. Nilai dapat dilihat oleh siswa setelah saya mengembalikan pekerjaan mereka. Sebenarnya kelas virtual ini mirip dengan kelas sebenarnya di sekolah. Ada aktivitas belajar, pemberian materi, pengumpulan tugas, penilaian dan pengadministrasian kelas.

Penyampaian materi di google classroom bukan hanya dengan teks atau buku.  Guru dituntut pula untuk belajar membuat konten-konten pembelajaran seperti video pembelajaran maupun multimedia interaktif. Meskipun banyak video pembelajaran yang bisa saya dapatkan secara instan di youtube atau rumah belajar, namun saya merasa lebih puas dan tepat ketika bisa membuat video pembelajaran sendiri. Tentu saja, dengan membuat video pembelajaran sendiri, saya bisa menyesuaikan keadaan dan kemampuan kognitif siswa saya. Selain itu, saya juga bisa menyesuaikan karakteristik siswa. Saya harus kreatif membuat video pembelajaran yang menarik minat siswa untuk belajar. Sisi positifnya, saya harus belajar membuat video, cara mengedit gambar,  mengajar di depan kamera dan masih banyak hal lain yang saya pelajari. Saya banyak mengikuti pelatihan dan diklat yang diselenggarakan berbagai pihak untuk meningkatkan kemampuan saya dalam membuat media pembelajaran yang dibutuhkan. Bukan hanya siswa saja yang kemudian dituntut untuk belajar jarak jauh, para guru juga mengikuti berbagai webinar yang sesuai passionnya. Kami bisa memilih materi apa yang ingin dipelajari.

Selama pembelajaran jarak jauh ini penggunaan buku teks dan buku tulis semakin berkurang. Saat ini, banyak metode belajar yang berkembang. Perkembangan ini tentunya lebih  efektif dan menarik sehingga para siswa dapat memperoleh lebih banyak pengetahuan dengan waktu yang singkat. Salah satu metode yang saya kembangkan adalah pembelajaran berbasis video. Mengapa saya melakukannya ? Karena manfaat pembelajaran berbasis video ini memungkinkan otak manusia terhubung untuk melacak gerakan dan tertarik pada gerakan. 

Video pembelajaran adalah suatu media yang dapat kita rancang secara sistematis dengan berpedoman kepada kurikulum yang berlaku. Video dapat membuat sesuatu menjadi lebih menarik daripada sekadar teks. Dalam video ada teks, gambar, warna dan suara yang digabungkan menjadi satu. Anak-anak akan lebih menyukai belajar menggunakan video daripada harus membaca buku teks pelajaran. Salah satu contoh, video animasi dapat menjelaskan sebuah konsep, betapapun sulitnya konsep itu akan membuat anak-anak dan orang dewasa duduk diam untuk menonton. Itulah tujuan saya membuat beberapa video untuk mentransferkan materi pada siswa saya.

Setiap hari belajar melalui video juga akan membosankan. Maka, saya berusaha membuat variasi metode pembelajaran. Sesekali para siswa diberikan tugas menggunakan google form. Google form adalah layanan dari google yang memungkinkan kita untuk membuat berbagai pertanyaan dengan fitur formulir online yang bisa langsung mendapatkan jawaban dari siswa. Kemudahan lain yang didapatkan adalah data dari siswa akan disimpan dengan baik di google drive, sehingga sewaktu-waktu saya membutuhkannya, saya bisa mendapatkannya di google drive. Hal ini sangat membantu tugas saya dalam penilaian dan analisis tugas yang diberikan pada siswa.

Ada cara lain untuk penilaian siswa yaitu menggunakan quiziz, sebuah web tool untuk membuat permainan kuis interaktif yang digunakan dalam pembelajaran di kelas. Meskipun  hampir sama dengan kuis yang dibuat menggunakan google form, namun quiziz ini memungkinkan saya menilai siswa sesuai kecepatan mengerjakannya. Penilaian ini sangat menyenangkan karena para siswa bisa berkompetisi dengan teman-temannya dalam mengerjakan soal yang diberikan. Saya pun terbantu dengan adanya laporan yang bisa didapatkan dari semua siswa yang mengerjakan di aplikasi ini.

            Adanya teknologi yang berkembang pesat sangat mebantu kegiatan belajar mengajar dalam situasi darurat seperti saat ini. Mengambil sisi positif setiap keadaan yang dihadapi akan membuat kita lebih bijaksana. Memanfaatkan apa yang ada akan membuat kita selalu bersyukur. Sebaik apapun teknologi jika kita tidak bisa memanfaatkannya dengan benar, maka akan menjadi bomerang bagi diri kita sendiri. Oleh karena itu, dengan adanya pandemi ini, mari kita ambil sisi positifnya. Jadikan proses pembelajaran di kelas tetap menyenangkan dan menjadi kegiatan yang bermakna bagi kita semua. Jadilah guru yang terus belajar untuk bisa mengantarkan para siswa menyongsong masa depannya. Persiapkan mereka, generasi digital native untuk bisa memanfaatkan teknologi yang ada untuk meraih cita-citanya setinggi langit. 





Selasa, 29 September 2020

Apa Kunci Membuat Tulisan Yang Menarik ?

 


Assalamualaikum wr wb,

Alhamdulillah pagi ini bisa menulis lagi. Saya akan melanjutkan tentang materi kiat menulis yang menarik. Sebelumnya, saya sudah menulis tentang Perlukah Bakat dalam Menulis ? dan Seberapa Penting Motivasi Dalam menulis ? 

Sebuah tulisan, dalam hal ini sebuah cerita fiksi, memiliki beberapa unsur yang menjadi komponen utama tulisan. Namun, bagaimana cara supaya kita bisa meramu sebuah tulisan menjadi menarik orang lain untuk membacanya? Dan, ketika seseorang sudah membaca salah satu tulisan kita, maka dia akan merasa ingin membaca tulisan kita yang lain, karena ada sesuatu yang menariknya. Ingin terus, terus dan terus membaca tulisan kita. Tak jarang, semalaman rela untuk lembur dalam membaca tulisan kita. Penasaran bagaimana endingnya. 

Apa sih kunci tulisan yang menarik itu ?

1. Ide. Dalam KBBI, ide artinya adalah rancangan yang tersusun dalam pikiran ; gagasan ; cita-cita. Ide yang bagus adalah ide yang baru, belum pernah atau jarang diangkat dalam tulisan. Selain itu ide yang banyak dicari adalah ide yang dekat dengan pembaca sehingga akan banyak orang yang merasa terkait. Bisa jadi, ketika membaca sinopsis cerita kita, orang akan tertarik melanjutkan membacanya karena kemiripan ide yang kita angkat dalam tulisan. 

2. Teknik Penyajian Tulisan. Seperti sudah kita pelajari sebelumnya, ada beberapa macam teknik dalam penyajian tulisan. Apa saja ya teknik tersebut ?

a. Judul. Judul merupakan pintu gerbang yang menarik. Judul adalah awalan seorang penulis untuk membuat orang lain tertarik membaca tulisan kita. Membuat judul yang unik akan menjadi daya tarik tersendiri. Namun, usahakan membuat judul yang sesuai dengan isi cerita kita. Jangan sampai kita membuat judul yang menarik tapi tidak ada kaitannya dengan tulisan kita. 

b. Konflik. Konflik dalam cerita bisa diibaratnya nyawanya tulisan. Dalam cerita fiksi penyajian konflik ini yanga akan mengaduk-aduk perasaan pembaca. Semakin kuat konfliknya, maka semakin kuat pula keinginan pembaca untuk melanjutkan membaca tulisan kita. Dalam tulisan nonfiksi, konflik ini bisa diartikan sebuah gagasan yang kuat. 

c. Setting. Apa sih setting itu ? Sebuah tulisan fiksi pasti memiliki setting atau lebih umum disebut latar. Bagaimana kita bisa menghadirkan warna lokal yang kuat dalam tulisan kita. Jika setingya di daerah perkotaan , maka kita bisa menunjukkan bagaimana sih keadaan suasana di kota itu. Begitu pula sebaliknya, misalnya kita mengambil setting di daerah Jawa. Kita harus mampu menggambarkan warna lokal daerah Jawa, mungkin adatnya, kebiasaan masyarakatnya, lokasi geografisnya, karakter penduduknya dan sebagainya. Semakin kuat kemampuan kita dalam menghadirkan setting ini maka orang yang membaca tulisan kita akan semakin hanyut untuk menyelami cerita dalam tulisan kita. 

d. Penokohan. Buatlah sebuah penokohan yang menarik. Lengkap dengan keunikan atau karakter yang kuat. karakter yang dibangun dalam sebuah tulisan akan menjadi pakaian tulisan tersebut. Jika kita tidak mampu menghadirkan penokohan yang menarik, maka tulisn kita akan hambar, dan tidak disukai oleh pembacanya. Supaya kita bisa membuat penokohan yang menarik, banyaklah membaca tulisan-tulisan orang lain. Cermati bagaimana penokohan itu dimunculkan. Semakin banyak membaca, maka semakin banyak referensi kita dalam memilih penokohan yang menarik.

e. Bentuk Cerita. bentuk cerita ini bisa dibuat dengan adanya alur cerita. Apakah alurnya maju, mundur, atau kombinasi. Pilihan kita dalam menentukan alur akan mementukan menarik atau tidaknya sebuah tulisan. Perpindahan alur dalam cerita juga sangat penting untuk dicermati. Bagaimana kita bisa membuat peralihan alur dengan halus, sehingga pembaca tidak merasa bahwa kita sedang beralih alur.

f. Ending Yang Berkesan. Ending sebuah tulisan akan sangat ditunggu-tunggu pembaca. Kadang, karena tidak sabar, seseorang akan membaca endingnya dulu seperti apa. Membuat ending yang tidak terpikirkan sepebumnya oleh pembaca akan membuat tulisan kita menarik. Apalagi ending yang bisa membuat pembaca bisa memaafkan kesalahan penulis. Sebagai penulis, tak jarang kita membuat kesalahan dalam membuat tulisan. Atau mungkin alur yang kita bangun tidak sesuai keinginan pembaca. Namun semua itu bisa dimaafkan karena kita menutup tulisan dengan sangat baik. Pembaca pun tidak akan mempermasalahkan kesalahan yang kita buat sebelumnya.  Lalu bagaimana caranya, supaya kita bisa membuat ending yang berkesan ? Mari kita rajin  membaca karya-karya penulis besar dan mengamati bagaimana mereka menutup ceritanya. 

Nah, demikian uraian tenatng kunci membuat tulisan yang menarik. Kunci ini lebih dikhususkan untuk pembuatan cerita fiksi ya teman-teman. Semoga bermanfaat dan menjadi salah satu pedoman kita dalam menulis. 

Wassalamualaikum wr wb


Sabtu, 26 September 2020

Seberapa Pentingkah Motivasi Dalam Menulis ?

 

 


Assalamualaikum wr wb

Melanjutkan materi sebelumnya, tentang kiat menulis yang menarik. Kita akan membahas tentang motivasi dalam menulis. Dalam KBBI, arti motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Jadi motivasi itu pasti dibutuhkan dalam setiap tindakan kita. Tanpa motivasi, kita tidak akan merasa tergerak untuk melakukan sesuatu. Apapun itu. Bukan hanya menulis. Seseorang yang lapar punya motivasi untuk makan supaya kenyang, sehingga dia akan terdorong untuk berjalan ke dapur, mengambil makanan dan memakannya.  Sama halnya juga kita belajar, pasti ada motivasinya, yaitu supaya bisa mengerjakan ujian, untuk mendapatkan ilmu baru atau motivasi lainnya. Setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda. Nah, sekarang coba pikirkan apa motivasi kita dalam menulis ?

Ketika memulai menulis, kita harus punya alasan yang kuat. Alasan tersebut akan menjadi motivasi utama dalam menulis. Dengan adanya alasan kuat, maka kita akan mampu bertahan meskipun banyak godaan dan hambatan saat menulis. Seseorang yang memiliki alasan kuat untuk menulis, maka dia akan mampu melalui hambatan yang dihadapinya. 

Di dunia ini sebenarnya tidak ada orang yang malas, yang ada adalah orang yang tidak termotivasi. Orang tanpa motivasi akan enggan melakukan sesuatu. Dia tidak punya tujuan dan alasan yang kuat mengapa harus melakukan sesuatu. Sehingga dia pun tidak melakukan apapun. Coba kita flasback ke diri kita masing-masing, apakah benar seperti itu ? 

Dalam menulis,tiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda. Secara umum, saya akan menuliskan beberapa motivasi yang biasa ditemui saat seseorang mulai menulis.

1. Untuk menginspirasi orang lain.  Banyak orang menulis untuk menginspirasi orang lain. Biasanya penulis dengan motivasi seperti ini memiliki banyak pengalaman yang akan dia tuliskan. Harapannya orang yang membaca tulisannya akan terinspirasi dan bisa melakukan hal yang sama.

2. Untuk menjadi penyejuk di lingkungan. Pernahkan kita menemui sebuah lingkungan yang terlalu banyak energi negatifnya ? Di media sosial misalnya, ketika ada seseorang yang mengunggah sesuatu yang kurang pas maka akan banyak komentar yang negatif. Jangankan unggahan yang kurang pas, unggahan yang menurut sebagian orang baik pun, bisa mendapat komentar negatif jika diunggah di lingkungan yang heterogen. Maka, menjadi penyejuk merupakan pilihan beberapa orang dalam menulis. Bagaimana caranya ? Dengan memberikan masukan yang bijaksana apapun keadaannya.

3. Mendapatkan Royalti. Tak sedikit beberapa orang memulai menulis karena tergiur oleh iming-iming royalti. Mereka melihat penulis yang sudah sukses bisa mendapatkan royalti seumur hidup dari sebuah buku. Bayangkan jika ada banyak buku yang ditulis, berapa royalti yang bisa diperoleh ? Memang benar, kegiatan menulis bisa menghasilkan royalti, namun jangan salah, mereka para penulis ternama bisa memperoleh hasil besar dengan jerih payah dan kerja keras. Bukan sekedar menulis kemudian mendapatkan uang. Mereka juga pasti pernah gagal. Proses sebuah buku bisa menjadi best seller kemudian dipinang oleh produser itu butuh waktu yang tidak sebentar. Bisa 10 tahun, 15 tahun, bahkan ketika penulisnya sudah meninggal, karyanya baru mendapatkan apresiasi yang luar biasa. Jadi, tergiur oleh royalti itu boleh, tapi jangan mengharap secara instan. Semua butuh proses dan kerja keras.

4. Media Pengembangan Diri. Menulis buku bisa menjadi arena aktualisasi kemampuan diri. Saat ini banyak guru yang senang menulis karena bisa dimanfaatkan untuk menambah kredik saat kenaikan pangkat. Apalagi sekarang, banyak muncul penerbit indie yang memberikan janji manis. Tak perlu kriteria khusus, semua tulisan bisa dicetak menjadi buku. Lain halnya dulu, ketika hanya ada penerbit mayor, banyak penulis pemula yang kapok menulis karena terlalu sering ditolak oleh penerbit. 

5. Sebagai Investasi Akhirat. Memberikan nasehat baik merupakan salah satu kebaikan bagi kita. Bahkan ada hadits dari Nabi Muhammad SAW yang berbunyi " Sampaikanlah dariku, walau satu ayat." (HR Bukhari). Apa maksudnya ? Mengajarkan sesuatu itu adalah sebuah kebaikan. Jangan bilang bahwa kita bukan seorang kyai atau ulama. Siapapun kita, kita bisa mengajarkan sesuatu pada orang lain, sesuai kemampuan kita. Jika orang lain menerima dan mau melaksanakan nasehat kebaikan dari kita maka kita akan mendapatkan pahala. Itu berarti kita sudah menabung untuk akhirat kita. Semakin banyak kebaikan yang kita ajarkan pada orang lain, maka semakin besar pula investasi kita di akhirat nanti.

Nah, mari kita lihat diri kita masing-masing. Motivasi apa yang paling kuat dalam menulis ? Motivasi ini harus kita bangun sedini mungkin, apabila kita ingin sukses menjadi penulis ternama. Dengan adanya motivasi yang kuat bisa menjadi tameng kita ketika ada penghalang yang menghadang. Insya Allah semua akan menjadi mudah bila memiliki motivasi yang kuat.


Kamis, 24 September 2020

Perlukah Bakat Dalam Menulis ?

 


 Assalamualaikum wr wb

Beberapa hari yang lalu, tanpa sengaja saya menemukan video lifestreaming mbak Asma Nadia tentang kiat menyusun penulisan yang baik. Siapa yang tidak tahu dengan Asma Nadia ? Seorang novelis yang sudah menuliskan banyak buku. Bahkan ada beberapa yang sudah difilmkan. Menurut beliau, menulis itu adalah profesi yang sangat mudah, dan semua orang mempunyai peluang yang sama untuk menulis. Menulis itu adalah profesi yang fleksibel. Bisa dilakukan kapanpun, dimanapun dan bisa dihubungkan dengan profesi apapun. Jadi, seorang guru bisa menulis, dokter bisa menulis, pengusaha pun bisa menulis. Siapa pun. Tanpa mengenal batas, status sosial dan usia. Nah, satu point untuk kita ya.... kita punya peluang yang sama untuk menjadi penulis.

 Lalu, apa yang membedakan seseorang bisa menjadi penulis yang handal ? Yang karya-karyanya banyak digemari oleh para pembaca, sehingga karya-karya selanjutnya selalu ditunggu-tunggu.  Dan, banyak produser yang terpikat untuk mengangkatnya menjadi sebuah film. Ada beberapa hal yang saya garis bawahi dari penjelasan mbak Asma Nadia. 

Apakah menulis itu perlu bakat ? Ternyata bakat menulis itu hanya menyumbang 5 % dari keberhasilan seseorang dalam menulis. Mungkin ada beberapa orang yang punya bakat menulis sejak kecil. Tapi itu tidak masalah bagi kita yang tidak punya bakat menulis. Karena prosentasenya hanya 5% ! Kemudian  5% yang lain adalah keberuntungan. Mungkin ada seseorang yang sedang belajar menulis memiliki keberuntungan untuk berkenalan dengan penerbit besar lebih dulu. Atau dengan seorang produser film. Itu adalah sebuah keberuntungan. Tapi tidak menjadi hal utama terhadap keberhasilan dalam menulis. Jadi, sisanya apa ? Supaya kita bisa berhasil menjadi seorang penulis yang handal dengan karya-karya yang istimewa ?

Kuncinya adalah perbanyak berlatih, tingkatkan jam terbang dalam menulis. 90% keberhasilan ada dalam diri kita masing-masing. kerja keras kita sendiri yang bisa mengantarkan kita menjadi penulis yang handal. Seorang penulis butuh banyak literasi, karena bisa memperkaya kosakata kita. Banyaklah membaca buku-buku yang kita minati. Jika kita menyukai menulis cerita fiksi, novel misalnya, maka bacalah novel-novel yang menarik bagi kita. Amati bagaimaan cara penulis membuat alur cerita, membuat konflik yang menegangkan dan bagaimana seorang penulis bisa menutup ceritanya dengan kesan yang mendalam. Semakin banyak kita membaca, imajinasi kita akan semakin kaya.

Sama halnya dengan menulis non fiksi, banyaklah membaca buku yang berkaitan dengan apa yang kita tulis. Perbanyak riset. KIta bisa melakukan riset dengan wawancara kepada ahlinya, mencari laporan yang sesuai dan apapun yang bisa memperkaya pengetahuan kita. 

Nah, sekarang kita semakin yakin bahwa menulis itu mudah. Menulis tidak membutuhkan bakat khusus. Kunci keberhasilan ada di tangan kita sendiri. Maka, mulailah dari sekarang untuk banyak membaca dan mulai untuk menulis. 

Wassalamualaikum wr. wb


PENTINGNYA PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR BAGI GURU

  Oleh : Rakhmawati Wulan Y., S.Si. Merdeka belajar adalah program kebijakan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ...