Assalamualaikum wr wb
Melanjutkan materi sebelumnya, tentang kiat menulis yang menarik. Kita akan membahas tentang motivasi dalam menulis. Dalam KBBI, arti motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Jadi motivasi itu pasti dibutuhkan dalam setiap tindakan kita. Tanpa motivasi, kita tidak akan merasa tergerak untuk melakukan sesuatu. Apapun itu. Bukan hanya menulis. Seseorang yang lapar punya motivasi untuk makan supaya kenyang, sehingga dia akan terdorong untuk berjalan ke dapur, mengambil makanan dan memakannya. Sama halnya juga kita belajar, pasti ada motivasinya, yaitu supaya bisa mengerjakan ujian, untuk mendapatkan ilmu baru atau motivasi lainnya. Setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda. Nah, sekarang coba pikirkan apa motivasi kita dalam menulis ?
Ketika memulai menulis, kita harus punya alasan yang kuat. Alasan tersebut akan menjadi motivasi utama dalam menulis. Dengan adanya alasan kuat, maka kita akan mampu bertahan meskipun banyak godaan dan hambatan saat menulis. Seseorang yang memiliki alasan kuat untuk menulis, maka dia akan mampu melalui hambatan yang dihadapinya.
Di dunia ini sebenarnya tidak ada orang yang malas, yang ada adalah orang yang tidak termotivasi. Orang tanpa motivasi akan enggan melakukan sesuatu. Dia tidak punya tujuan dan alasan yang kuat mengapa harus melakukan sesuatu. Sehingga dia pun tidak melakukan apapun. Coba kita flasback ke diri kita masing-masing, apakah benar seperti itu ?
Dalam menulis,tiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda. Secara umum, saya akan menuliskan beberapa motivasi yang biasa ditemui saat seseorang mulai menulis.
1. Untuk menginspirasi orang lain. Banyak orang menulis untuk menginspirasi orang lain. Biasanya penulis dengan motivasi seperti ini memiliki banyak pengalaman yang akan dia tuliskan. Harapannya orang yang membaca tulisannya akan terinspirasi dan bisa melakukan hal yang sama.
2. Untuk menjadi penyejuk di lingkungan. Pernahkan kita menemui sebuah lingkungan yang terlalu banyak energi negatifnya ? Di media sosial misalnya, ketika ada seseorang yang mengunggah sesuatu yang kurang pas maka akan banyak komentar yang negatif. Jangankan unggahan yang kurang pas, unggahan yang menurut sebagian orang baik pun, bisa mendapat komentar negatif jika diunggah di lingkungan yang heterogen. Maka, menjadi penyejuk merupakan pilihan beberapa orang dalam menulis. Bagaimana caranya ? Dengan memberikan masukan yang bijaksana apapun keadaannya.
3. Mendapatkan Royalti. Tak sedikit beberapa orang memulai menulis karena tergiur oleh iming-iming royalti. Mereka melihat penulis yang sudah sukses bisa mendapatkan royalti seumur hidup dari sebuah buku. Bayangkan jika ada banyak buku yang ditulis, berapa royalti yang bisa diperoleh ? Memang benar, kegiatan menulis bisa menghasilkan royalti, namun jangan salah, mereka para penulis ternama bisa memperoleh hasil besar dengan jerih payah dan kerja keras. Bukan sekedar menulis kemudian mendapatkan uang. Mereka juga pasti pernah gagal. Proses sebuah buku bisa menjadi best seller kemudian dipinang oleh produser itu butuh waktu yang tidak sebentar. Bisa 10 tahun, 15 tahun, bahkan ketika penulisnya sudah meninggal, karyanya baru mendapatkan apresiasi yang luar biasa. Jadi, tergiur oleh royalti itu boleh, tapi jangan mengharap secara instan. Semua butuh proses dan kerja keras.
4. Media Pengembangan Diri. Menulis buku bisa menjadi arena aktualisasi kemampuan diri. Saat ini banyak guru yang senang menulis karena bisa dimanfaatkan untuk menambah kredik saat kenaikan pangkat. Apalagi sekarang, banyak muncul penerbit indie yang memberikan janji manis. Tak perlu kriteria khusus, semua tulisan bisa dicetak menjadi buku. Lain halnya dulu, ketika hanya ada penerbit mayor, banyak penulis pemula yang kapok menulis karena terlalu sering ditolak oleh penerbit.
5. Sebagai Investasi Akhirat. Memberikan nasehat baik merupakan salah satu kebaikan bagi kita. Bahkan ada hadits dari Nabi Muhammad SAW yang berbunyi " Sampaikanlah dariku, walau satu ayat." (HR Bukhari). Apa maksudnya ? Mengajarkan sesuatu itu adalah sebuah kebaikan. Jangan bilang bahwa kita bukan seorang kyai atau ulama. Siapapun kita, kita bisa mengajarkan sesuatu pada orang lain, sesuai kemampuan kita. Jika orang lain menerima dan mau melaksanakan nasehat kebaikan dari kita maka kita akan mendapatkan pahala. Itu berarti kita sudah menabung untuk akhirat kita. Semakin banyak kebaikan yang kita ajarkan pada orang lain, maka semakin besar pula investasi kita di akhirat nanti.
Nah, mari kita lihat diri kita masing-masing. Motivasi apa yang paling kuat dalam menulis ? Motivasi ini harus kita bangun sedini mungkin, apabila kita ingin sukses menjadi penulis ternama. Dengan adanya motivasi yang kuat bisa menjadi tameng kita ketika ada penghalang yang menghadang. Insya Allah semua akan menjadi mudah bila memiliki motivasi yang kuat.
Mantap betul
BalasHapusAlhamdulillah....
BalasHapus