Total Tayangan Halaman

Kamis, 24 September 2020

Perlukah Bakat Dalam Menulis ?

 


 Assalamualaikum wr wb

Beberapa hari yang lalu, tanpa sengaja saya menemukan video lifestreaming mbak Asma Nadia tentang kiat menyusun penulisan yang baik. Siapa yang tidak tahu dengan Asma Nadia ? Seorang novelis yang sudah menuliskan banyak buku. Bahkan ada beberapa yang sudah difilmkan. Menurut beliau, menulis itu adalah profesi yang sangat mudah, dan semua orang mempunyai peluang yang sama untuk menulis. Menulis itu adalah profesi yang fleksibel. Bisa dilakukan kapanpun, dimanapun dan bisa dihubungkan dengan profesi apapun. Jadi, seorang guru bisa menulis, dokter bisa menulis, pengusaha pun bisa menulis. Siapa pun. Tanpa mengenal batas, status sosial dan usia. Nah, satu point untuk kita ya.... kita punya peluang yang sama untuk menjadi penulis.

 Lalu, apa yang membedakan seseorang bisa menjadi penulis yang handal ? Yang karya-karyanya banyak digemari oleh para pembaca, sehingga karya-karya selanjutnya selalu ditunggu-tunggu.  Dan, banyak produser yang terpikat untuk mengangkatnya menjadi sebuah film. Ada beberapa hal yang saya garis bawahi dari penjelasan mbak Asma Nadia. 

Apakah menulis itu perlu bakat ? Ternyata bakat menulis itu hanya menyumbang 5 % dari keberhasilan seseorang dalam menulis. Mungkin ada beberapa orang yang punya bakat menulis sejak kecil. Tapi itu tidak masalah bagi kita yang tidak punya bakat menulis. Karena prosentasenya hanya 5% ! Kemudian  5% yang lain adalah keberuntungan. Mungkin ada seseorang yang sedang belajar menulis memiliki keberuntungan untuk berkenalan dengan penerbit besar lebih dulu. Atau dengan seorang produser film. Itu adalah sebuah keberuntungan. Tapi tidak menjadi hal utama terhadap keberhasilan dalam menulis. Jadi, sisanya apa ? Supaya kita bisa berhasil menjadi seorang penulis yang handal dengan karya-karya yang istimewa ?

Kuncinya adalah perbanyak berlatih, tingkatkan jam terbang dalam menulis. 90% keberhasilan ada dalam diri kita masing-masing. kerja keras kita sendiri yang bisa mengantarkan kita menjadi penulis yang handal. Seorang penulis butuh banyak literasi, karena bisa memperkaya kosakata kita. Banyaklah membaca buku-buku yang kita minati. Jika kita menyukai menulis cerita fiksi, novel misalnya, maka bacalah novel-novel yang menarik bagi kita. Amati bagaimaan cara penulis membuat alur cerita, membuat konflik yang menegangkan dan bagaimana seorang penulis bisa menutup ceritanya dengan kesan yang mendalam. Semakin banyak kita membaca, imajinasi kita akan semakin kaya.

Sama halnya dengan menulis non fiksi, banyaklah membaca buku yang berkaitan dengan apa yang kita tulis. Perbanyak riset. KIta bisa melakukan riset dengan wawancara kepada ahlinya, mencari laporan yang sesuai dan apapun yang bisa memperkaya pengetahuan kita. 

Nah, sekarang kita semakin yakin bahwa menulis itu mudah. Menulis tidak membutuhkan bakat khusus. Kunci keberhasilan ada di tangan kita sendiri. Maka, mulailah dari sekarang untuk banyak membaca dan mulai untuk menulis. 

Wassalamualaikum wr. wb


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENTINGNYA PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR BAGI GURU

  Oleh : Rakhmawati Wulan Y., S.Si. Merdeka belajar adalah program kebijakan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ...