September 2020. Saat ini kita
memasuki 8 tahun menjelang satu abad peringatan Sumpah Pemuda. . Jika kita flasback
ke belakang. Saat di mana dahulu, para
pemuda mempersiapkan sebuah kekuatan untuk bangsa kita. Kekuatan untuk
mendobrak tatanan yang sudah ada. Supaya bangsa Indonesia bersatu dan bisa
bergerak untuk mewujudkan kemerdekaan. Peristiwa itu kita kenal dengan Sumpah
Pemuda. Sebuah tekad dan semangat
para pemuda-pemudi Indonesia dalam menegakkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari
jajahan negara asing. Oleh sebab itu, Sumpah Pemuda memiliki rasa nasionalisme
yang tinggi berkat semangat perjuangan yang terkandung di dalamnya. Peristiwa
tersebut akan selalu kita kenang, dan akan dikenang pula oleh anak cucu kita
nanti.
Tidakkah
pernah terpikirkan oleh kita, apakah yang bisa kita maknai dari peristiwa
tersebut di saat seperti ini ? Peringatan Sumpah Pemuda yang selalu kita gaungkan
dengan berbagai kegiatan. Saat ini akan menjadi istimewa karena berlangsung di
tengah pandemi corona. Sama halnya dengan peringatan kebangkitan nasional dan
hari kemerdekaan RI yang ke 75. Mereka menjadi istimewa karena pandemi ini. Dan
peringatan tahun ini akan dikenang sepanjang sejarah karena keistimewaannya.
Sungguh, ini akam menjadi pengalaman yang langka. Begitu pula peringatan Sumpah
Pemuda yang terjadi esok hari. Tapi, apakah hal itu akan mengurangi pemaknaan
kita terhadap peristiwa-peristiwa tersebut ? Tidak ! Kita tetap bisa
menggelorakan semangat sumpah pemuda dengan keadaan apapun. Tetap bisa
memaknainya sesuai apa yang kita hadapi saat ini.
Sebagai
seorang guru, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memaknainya. Apa saja
makna yang bisa kita peroleh dari situasi saat ini ? Sejak diberlakukannya
peraturan untuk WFH ataupun SFH, seorang guru harus bisa mencari terobosan
baru. Roda pendidikan tidak boleh berhenti. Seorang guru harus mampu mencari
cara supaya bisa mengajar dengan baik, meskipun harus mengajar dari rumah. Guru
harus mampu menciptakan sesuatu sehingga para siswa bisa mendapatkan transfer
pengetahuan tanpa terputus. Oleh karena itu, maka guru harus bergerak. Ya,
bergerak ! Keluar dari zona nyaman selama ini. Mungkin sebagian dari kita
terbiasa untuk berlaku konvensional saat mengajar. Siswa diminta membaca buku,
guru memberi soal dan selesai sampai di situ. Atau bahkan kita merupakan
seorang guru yang bisa dengan nyaman meninggalkan jam pelajaran untuk hal-hal
yang tidak perlu. Stop ! Kita tidak bisa seperti itu sekarang !
Sudah satu semester lebih kita berada
di tengah pandemic corona. Corona seakan menjadi momok yang menakutkan. Banyak
aturan baru yang muncul. Banyak kebiasaan baru dimulai. Orang-orang sudah mulai
bosan untuk tetap tinggal di rumah. Para pekerja sudah mulai tergelitik untuk
kembali bekerja, memutar kembali roda ekonomi keluarga dan negara. Para siswa
dan mahasiswa semakin jenuh dengan belajar dari rumah. Para orang tua juga
sudah mulai angkat tangan dalam mendampingi anak-anaknya belajar di rumah.
Lalu, bagaimana dengan kita para guru ? Akankah kita juga diam di tempat?
Jenuh. Hanya melihat dan mengamati apa yang terjadi di luar sana ? Sementara
banyak materi yang harus disampaikan pada para siswa. Bagaimana cara
menyampaikan penguatan karakter untuk para siswa ? Roda pendidikan harus tetap
berjalan. Di manapun, kapan pun dan oleh siapapun.
Beberapa
hal yang bisa kita lakukan sebagai seorang pendidik dalam memaknai semangat
sumpah pemuda yaitu :
Menurut KBBI, kata inovasi berarti pemasukan atau
pengenalan hal-hal yang baru atau pembaharuan. Arti lainnya adalah penemuan
baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya
(gagasan, metode, atau alat). Apakah bentuk inovasi yang bisa kita lakukan saat
ini ?
Belajar dengan cara monoton pasti sangat
membosankan. Begitu pula dengan anak didik kita. Mereka akan bosan dan enggan
untuk mengikuti pembelajaran dengan cara yang sama. Apalagi saat mereka harus
belajar jarak jauh. Nah, tugas guulah untuk menciptakan bentuk pembelajaran
yang baru. Yang tidak pernah kita lakukan saat belajar di sekolah. Misalnya
dengan video conference, google meet dan sebagainya.
Kita bisa membuat sebuah simulasi belajar yang
menyenangkan bagi anak didik kita, meskipun jarak jauh. Materi pembelajaran
kita sampaikan dengan bentuk video. Video dari power point, animasi, atau pun
menjadi narasumber dalam video. Menarik bukan ? Kita juga bisa membuat
multimedia interaktif untuk penyampaian materi pembelajaran. Games pun
bisa kita hadirkan dalam kegiatan belajar di kelas jarak jauh kita. Carilah
bentuk inovasi apa yang sesuai dengan keadaan kita dan anak didik kita sehingga
tujuan pembelajaran tetap dapat tercapai.
· 2. Teruslah belajar !
Seorang guru juga harus belajar. Karena ilmu itu akan selalu berkembang. Kita tidak boleh merasa puas dengan ilmu yang sudah kita miliki. Karena zaman terus berkembang. Ilmu pengetahuan juga akan mengikutinya. Saat pandemi ini, banyak diklat dan pelatihan secara online. Ikutilah pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan ilmu dan keterampilan kita. Kita bisa memilih apapun yang kita minati. Bagi saya, ini adalah suatu berkah tersendiri. Karena selama ini saya harus menahan diri untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang waktunya lama atau tempatnya jauh dari rumah. Sekarang, saya bisa mengikuti diklat hingga puas. Tanpa harus meninggalkan rumah dan anak-anak. Dan, satu lagi, tanpa berbayar ! Alhamdulillah.
Guru dituntut untuk belajar sesuai perkembangan
zaman. Kadang kita masih menemui guru yang katrok ( ketinggalan zaman).
Padahal anak didik kita sekarang otaknya sudah canggih. Mereka adalah generasi digital
native. Kemampuan anak didik kita saat ini sangat cepat dalam menguasai
teknologi seperti internet, HP, computer dll. Sedangkan kita ? Kita adalah pendatang
di dunia teknologi. Zaman kita masih anak-anak, kita tidak menjumpai adanya HP.
Jika pun ada, itu adalah HP jadul yang masih ada antenanya. Iya, kan ?
Karena perbedaan itulah maka kita sebagai guru
harus mau belajar mengimbangi kemampuan anak didik kita. Semua bisa dipelajari
asal ada kemauan. Saat ini kita bisa menjumpai seorang nenek/kakek yang menjadi
youtuber. Itu bukan rahasia lagi. Ya…. , itu karena mereka mau belajar dan
beradaptasi di tengah zaman teknologi yang canggih ini. Jadi, teruslah belajar
untuk mengembangkan kemampuan kita.
· 3. Kreatiflah !
Kreatif berdasarkan KBBI artinya adalah memiliki kemampuan untuk
menciptakan. Jadi seorang guru harus mampu menciptakan sesuatu yang berkaitan
dengan kegiatan pembelajaran. Jika ide sudah kita gali. Ilmu sudah kita
pelajari. Sekarang saatnya action. Ciptakan video-video kreatif yang
menunjang pekerjaan kita sebagai guru. Ciptakan multimedia interaktif yang
menyenangkan untuk mereka belajar. Sesekali, berikan mereka games edukatif.
Sehingga tanpa disadari mereka bisa belajar meskipun dengan sebuah permainan.
Nah, jika sudah demikian, anak didik kita senang, kita pun tenang karena materi
yang harus kita sampaikan bisa diterima dengan baik.
Kreatif itu bukan hanya menciptakan sebuah produk. Tapi kreatif itu juga
bisa diarahkan ke tindakan kita sehari-hari. Seorang guru harus kreatif dalam
meramu kegiatan pembelajaran di kelas. Saat ini kelas kita adalah kelas maya.
Kita tidak saling bertemu muka dengan anak didik kita. Tapi kita bisa membuat kelas
virtual yang gratis. Karena membuat kelas virtual sendiri akan membutuhkan
banyak biaya, tenaga dan juga keahlian. Jika kita merasa belum mampu, maka
kreatiflah dalam memanage kelas kita. Misalnya secara sederhana saja,
kita bisa menggunakan google classroom dari google. Dengan kelas
maya tersebut, kegiatan pembelajaran seperti layaknya di sekolah bisa kita
lakukan. Mulai dari jadwal kegiatan, materi, kuis, evaluasi, penilaian semua
bisa kita penuhi. Kapanpun dan dimanapun kita bisa mengunjungi kelas. Melihat
tugas siswa, memberi nilai, mengarsipkan portofolio semua bisa kita atur. Sehingga tugas kita
sebagai guru tetap berjalan tanpa merasa terbebani oleh administrasi yang tak
kunjung selesai. Nah, waktu bisa kita kelola dengan baik dan kita gunakan untuk
melakukan hal-hal lain yang bermanfaat.
· 4. Bersatulah !
Persatuan tidak
dibutuhkan saat berperang melawan penjajah saja. Saat ini pun kita perlu
bersatu. Bersatu untuk bergerak menyikapi keadaan yang ada sekarang. Tanpa
persatuan, kita akan tertinggal. Bekerjasama dan bersatulah dengan para guru
untuk membuat sebuah komunitas yang bermanfaat. Komunitas menulis, komunitas
membuat video kreatif, dan komunitas-komunitas lain yang bisa mengembangkan
kemampuan kita.
Makna
sumpah pemuda tidak akan kita lupakan. Meskipun waktu demi waktu, budaya dan keadaan begitu cepat berubah sesuai dengan
perkembangan zaman dan teknologi. Pemaknaan sumpah pemuda juga akan selalu
mengikuti zaman. Untuk menghargai
perjuangan pemuda zaman lampau, maka kita sebagai guru bisa merefleksikan makna
sumpah pemuda hari ini dengan melahirkan ide, kreativitas, dan inovasi agar
mampu mempertahankan eksistensi dari kemerdekaan itu sendiri. Ide-ide kita
sebagai guru itu tidak perlu dibatasi, jika ide tersebut memberikan kekuatan
untuk membangun negeri. Maka, teruslah bergerak dan maju bersama-sama demi
keberlangsungan kemerdekaan kita.