Total Tayangan Halaman

Tampilkan postingan dengan label Event. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Event. Tampilkan semua postingan

Rabu, 28 Oktober 2020

MAKNA DAHSYAT SUMPAH PEMUDA DI TENGAH PANDEMI CORONA

 Oleh : Rakhma Wulan


September 2020. Saat ini kita memasuki 8 tahun menjelang satu abad peringatan Sumpah Pemuda. . Jika kita flasback ke belakang.  Saat di mana dahulu, para pemuda mempersiapkan sebuah kekuatan untuk bangsa kita. Kekuatan untuk mendobrak tatanan yang sudah ada. Supaya bangsa Indonesia bersatu dan bisa bergerak untuk mewujudkan kemerdekaan. Peristiwa itu kita kenal dengan Sumpah Pemuda. Sebuah tekad dan semangat para pemuda-pemudi Indonesia dalam menegakkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari jajahan negara asing. Oleh sebab itu, Sumpah Pemuda memiliki rasa nasionalisme yang tinggi berkat semangat perjuangan yang terkandung di dalamnya. Peristiwa tersebut akan selalu kita kenang, dan akan dikenang pula oleh anak cucu kita nanti.

Tidakkah pernah terpikirkan oleh kita, apakah yang bisa kita maknai dari peristiwa tersebut di saat seperti ini ? Peringatan Sumpah Pemuda yang selalu kita gaungkan dengan berbagai kegiatan. Saat ini akan menjadi istimewa karena berlangsung di tengah pandemi corona. Sama halnya dengan peringatan kebangkitan nasional dan hari kemerdekaan RI yang ke 75. Mereka menjadi istimewa karena pandemi ini. Dan peringatan tahun ini akan dikenang sepanjang sejarah karena keistimewaannya. Sungguh, ini akam menjadi pengalaman yang langka. Begitu pula peringatan Sumpah Pemuda yang terjadi esok hari. Tapi, apakah hal itu akan mengurangi pemaknaan kita terhadap peristiwa-peristiwa tersebut ? Tidak ! Kita tetap bisa menggelorakan semangat sumpah pemuda dengan keadaan apapun. Tetap bisa memaknainya sesuai apa yang kita hadapi saat ini.

Sebagai seorang guru, banyak hal yang bisa kita lakukan untuk memaknainya. Apa saja makna yang bisa kita peroleh dari situasi saat ini ? Sejak diberlakukannya peraturan untuk WFH ataupun SFH, seorang guru harus bisa mencari terobosan baru. Roda pendidikan tidak boleh berhenti. Seorang guru harus mampu mencari cara supaya bisa mengajar dengan baik, meskipun harus mengajar dari rumah. Guru harus mampu menciptakan sesuatu sehingga para siswa bisa mendapatkan transfer pengetahuan tanpa terputus. Oleh karena itu, maka guru harus bergerak. Ya, bergerak ! Keluar dari zona nyaman selama ini. Mungkin sebagian dari kita terbiasa untuk berlaku konvensional saat mengajar. Siswa diminta membaca buku, guru memberi soal dan selesai sampai di situ. Atau bahkan kita merupakan seorang guru yang bisa dengan nyaman meninggalkan jam pelajaran untuk hal-hal yang tidak perlu. Stop ! Kita tidak bisa seperti itu sekarang !

Sudah satu semester lebih kita berada di tengah pandemic corona. Corona seakan menjadi momok yang menakutkan. Banyak aturan baru yang muncul. Banyak kebiasaan baru dimulai. Orang-orang sudah mulai bosan untuk tetap tinggal di rumah. Para pekerja sudah mulai tergelitik untuk kembali bekerja, memutar kembali roda ekonomi keluarga dan negara. Para siswa dan mahasiswa semakin jenuh dengan belajar dari rumah. Para orang tua juga sudah mulai angkat tangan dalam mendampingi anak-anaknya belajar di rumah. Lalu, bagaimana dengan kita para guru ? Akankah kita juga diam di tempat? Jenuh. Hanya melihat dan mengamati apa yang terjadi di luar sana ? Sementara banyak materi yang harus disampaikan pada para siswa. Bagaimana cara menyampaikan penguatan karakter untuk para siswa ? Roda pendidikan harus tetap berjalan. Di manapun, kapan pun dan oleh siapapun.

Beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai seorang pendidik dalam memaknai semangat sumpah pemuda yaitu :

·         1.  Berinovasilah !

Menurut KBBI, kata inovasi berarti pemasukan atau pengenalan hal-hal yang baru atau pembaharuan. Arti lainnya adalah penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat). Apakah bentuk inovasi yang bisa kita lakukan saat ini ?

Belajar dengan cara monoton pasti sangat membosankan. Begitu pula dengan anak didik kita. Mereka akan bosan dan enggan untuk mengikuti pembelajaran dengan cara yang sama. Apalagi saat mereka harus belajar jarak jauh. Nah, tugas guulah untuk menciptakan bentuk pembelajaran yang baru. Yang tidak pernah kita lakukan saat belajar di sekolah. Misalnya dengan video conference, google meet dan sebagainya.

Kita bisa membuat sebuah simulasi belajar yang menyenangkan bagi anak didik kita, meskipun jarak jauh. Materi pembelajaran kita sampaikan dengan bentuk video. Video dari power point, animasi, atau pun menjadi narasumber dalam video. Menarik bukan ? Kita juga bisa membuat multimedia interaktif untuk penyampaian materi pembelajaran. Games pun bisa kita hadirkan dalam kegiatan belajar di kelas jarak jauh kita. Carilah bentuk inovasi apa yang sesuai dengan keadaan kita dan anak didik kita sehingga tujuan pembelajaran tetap dapat tercapai.

·         2Teruslah belajar !

Seorang guru juga harus belajar. Karena ilmu itu akan selalu berkembang. Kita tidak boleh merasa puas dengan ilmu yang sudah kita miliki. Karena zaman terus berkembang. Ilmu pengetahuan juga akan mengikutinya. Saat pandemi ini, banyak diklat dan pelatihan secara online. Ikutilah pelatihan-pelatihan untuk mengembangkan ilmu dan keterampilan kita. Kita bisa memilih apapun yang kita minati. Bagi saya, ini adalah suatu berkah tersendiri. Karena selama ini saya harus menahan diri untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang waktunya lama atau tempatnya jauh dari rumah. Sekarang, saya bisa mengikuti diklat hingga puas. Tanpa harus meninggalkan rumah dan anak-anak. Dan, satu lagi, tanpa berbayar ! Alhamdulillah.

Guru dituntut untuk belajar sesuai perkembangan zaman. Kadang kita masih menemui guru yang katrok ( ketinggalan zaman). Padahal anak didik kita sekarang otaknya sudah canggih. Mereka adalah generasi digital native. Kemampuan anak didik kita saat ini sangat cepat dalam menguasai teknologi seperti internet, HP, computer dll. Sedangkan kita ? Kita adalah pendatang di dunia teknologi. Zaman kita masih anak-anak, kita tidak menjumpai adanya HP. Jika pun ada, itu adalah HP jadul yang masih ada antenanya. Iya, kan ?

Karena perbedaan itulah maka kita sebagai guru harus mau belajar mengimbangi kemampuan anak didik kita. Semua bisa dipelajari asal ada kemauan. Saat ini kita bisa menjumpai seorang nenek/kakek yang menjadi youtuber. Itu bukan rahasia lagi. Ya…. , itu karena mereka mau belajar dan beradaptasi di tengah zaman teknologi yang canggih ini. Jadi, teruslah belajar untuk mengembangkan kemampuan kita.

·         3Kreatiflah !

Kreatif berdasarkan KBBI artinya adalah memiliki kemampuan untuk menciptakan. Jadi seorang guru harus mampu menciptakan sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran. Jika ide sudah kita gali. Ilmu sudah kita pelajari. Sekarang saatnya action. Ciptakan video-video kreatif yang menunjang pekerjaan kita sebagai guru. Ciptakan multimedia interaktif yang menyenangkan untuk mereka belajar. Sesekali, berikan mereka games edukatif. Sehingga tanpa disadari mereka bisa belajar meskipun dengan sebuah permainan. Nah, jika sudah demikian, anak didik kita senang, kita pun tenang karena materi yang harus kita sampaikan bisa diterima dengan baik.

Kreatif itu bukan hanya menciptakan sebuah produk. Tapi kreatif itu juga bisa diarahkan ke tindakan kita sehari-hari. Seorang guru harus kreatif dalam meramu kegiatan pembelajaran di kelas. Saat ini kelas kita adalah kelas maya. Kita tidak saling bertemu muka dengan anak didik kita. Tapi kita bisa membuat kelas virtual yang gratis. Karena membuat kelas virtual sendiri akan membutuhkan banyak biaya, tenaga dan juga keahlian. Jika kita merasa belum mampu, maka kreatiflah dalam memanage kelas kita. Misalnya secara sederhana saja, kita bisa menggunakan google classroom dari google. Dengan kelas maya tersebut, kegiatan pembelajaran seperti layaknya di sekolah bisa kita lakukan. Mulai dari jadwal kegiatan, materi, kuis, evaluasi, penilaian semua bisa kita penuhi. Kapanpun dan dimanapun kita bisa mengunjungi kelas. Melihat tugas siswa, memberi nilai, mengarsipkan portofolio  semua bisa kita atur. Sehingga tugas kita sebagai guru tetap berjalan tanpa merasa terbebani oleh administrasi yang tak kunjung selesai. Nah, waktu bisa kita kelola dengan baik dan kita gunakan untuk melakukan hal-hal lain yang bermanfaat.

·        4.  Bersatulah !

Persatuan tidak dibutuhkan saat berperang melawan penjajah saja. Saat ini pun kita perlu bersatu. Bersatu untuk bergerak menyikapi keadaan yang ada sekarang. Tanpa persatuan, kita akan tertinggal. Bekerjasama dan bersatulah dengan para guru untuk membuat sebuah komunitas yang bermanfaat. Komunitas menulis, komunitas membuat video kreatif, dan komunitas-komunitas lain yang bisa mengembangkan kemampuan kita.

Makna sumpah pemuda tidak akan kita lupakan. Meskipun waktu demi waktu, budaya dan keadaan  begitu cepat berubah sesuai dengan perkembangan zaman dan teknologi. Pemaknaan sumpah pemuda juga akan selalu mengikuti zaman.  Untuk menghargai perjuangan pemuda zaman lampau, maka kita sebagai guru bisa merefleksikan makna sumpah pemuda hari ini dengan melahirkan ide, kreativitas, dan inovasi agar mampu mempertahankan eksistensi dari kemerdekaan itu sendiri. Ide-ide kita sebagai guru itu tidak perlu dibatasi, jika ide tersebut memberikan kekuatan untuk membangun negeri. Maka, teruslah bergerak dan maju bersama-sama demi keberlangsungan kemerdekaan kita.

 


PENTINGNYA PEMAHAMAN MERDEKA BELAJAR BAGI GURU

  Oleh : Rakhmawati Wulan Y., S.Si. Merdeka belajar adalah program kebijakan dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ...