Belajar dari Masalah Sederhana di Kelas
Masalah kecil ini ternyata membawa saya pada refleksi besar: apakah anak-anak sudah memahami makna tanggung jawab? Dari sanalah muncul ide untuk menjadikan situasi ini sebagai bahan pembelajaran nyata melalui Project Based Learning (PJBL).
Apa Itu Project Based Learning (PJBL)?
Menemukan masalah dari kehidupan nyata,
-
Merancang solusi melalui proyek,
-
Melaksanakan kegiatan bersama,
-
Menunjukkan hasil karya, dan
-
Melakukan refleksi atas pengalaman yang dijalani.
Lebih dari sekadar metode, PJBL adalah cara menumbuhkan Profil Pelajar Pancasila dalam diri anak-anak: bernalar kritis, kreatif, mandiri, gotong royong, dan berakhlak mulia.
PJBL dan Pembelajaran Mendalam
Proyek “Piket Ceria”: Belajar Tanggung Jawab Lewat Pengalaman Nyata
Langkahnya pun mengikuti sintaks PJBL:
-
Menemukan MasalahMurid menuliskan pengalaman mereka saat piket dan menemukan sendiri akar permasalahan: kurangnya kerja sama dan tanggung jawab.
-
Mendesain Rencana ProyekDalam kelompok, mereka mendiskusikan solusi. Ada yang mengusulkan rotasi tugas, ada yang membuat daftar cek kebersihan, dan ada yang menyusun kesepakatan baru.
-
Melaksanakan ProyekMurid membuat poster “Piket Ceria” dengan pesan positif dan menempelkannya di kelas.Mereka menjalankan kesepakatan dengan peran masing-masing, sambil saling mengingatkan dengan cara yang menyenangkan.
-
Mempresentasikan HasilSetiap kelompok mempresentasikan hasil proyeknya di depan kelas. Mereka menceritakan kesepakatan yang dibuat dan pengalaman saat menjalankannya.
-
RefleksiDi akhir kegiatan, saya mengajak mereka menulis refleksi pribadi.Salah satu murid menulis kalimat sederhana namun kuat:
“Kalau semua tanggung jawab, kerja jadi ringan dan tak ada ribut-ribut lagi.”
Kalimat itu mengingatkan saya bahwa anak-anak tidak hanya belajar tentang nilai, tapi sedang menjalani nilai itu sendiri.
Nilai-Nilai Pancasila yang Hidup di Kelas
Lewat proyek sederhana ini, murid-murid belajar menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan nyata:
-
Gotong royong, saat mereka bekerja sama membersihkan kelas.
Keadilan sosial, ketika mereka membagi tugas secara adil.
-
Mandiri, karena mereka menjalankan kesepakatan tanpa disuruh.
-
Bernalar kritis, ketika mereka menemukan solusi dari masalah bersama.
Mereka belajar bahwa Pancasila bukan hanya hafalan, melainkan cara hidup yang bisa dijalani setiap hari — bahkan lewat hal sederhana seperti piket.
Modul Ajar sebagai Panduan
-
Lintas disiplin ilmu (Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, SBdP, dan Matematika),
-
Kemitraan dengan guru lain dan petugas kebersihan sekolah,
-
Langkah-langkah pembelajaran yang rinci, dan
-
Rubrik penilaian yang menilai sikap, kerja sama, dan refleksi murid.
📎 Modul ajar lengkap “Piket Ceria” dapat diunduh melalui lampiran di bawah tulisan ini.
https://berkaryauntuksemesta.blogspot.com/2025/11/modul-pembelajaran-mendalam-pjbl.html
Menuntun, Bukan Mengatur
Mungkin inilah bentuk kecil dari “pembelajaran yang memerdekakan” ketika anak belajar dari kehidupannya sendiri, dan guru hadir sebagai penuntun perjalanan itu.
.jpg)


